Rabu, 30 Oktober 2013

mobile learning


Mobile Learning untuk Pembelajaran

    
Mobile learning didefinisikan oleh Clark Quinn[dalam Wijaya, 2006] sebagai : The intersection of mobile computing and e-learning: accessible resources wherever you are, strong search capabilities, rich interaction, powerful support for effective learning, and performance-based assessment. E-Learning independent of location in time or space. Merujuk dari definisi tersebut maka, m-learning adalah model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pada konsep pembelajaran tersebut m-learning membawa manfaat ketersediaan materi ajar yang dapat di akses setiap saat dan visualisasi materi yang menarik. M-Learning merupakan bagian dari electronic learning (e-Learning) sehingga, dengan sendirinya, juga merupakan bagian dari distance learning (d-Learning)

tampilan mobile learning di layar handphone
  M-learning mampu terkoneksi ke peralatan lain (terutama komputer), kemampuan menyajikan informasi pembelajaran dan kemampuan untuk merealisasikan komunikasi bilateral antara pengajar dan pembelajar. M-Learning adalah pembelajaran yang unik karena pembelajar dapat mengakses materi pembelajaran, arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran, kapan-pun dan dimana-pun.

     Hal ini akan meningkatkan perhatian pada materi pembelajaran, membuat pembelajaran menjadi pervasif, dan dapat mendorong motivasi pembelajar kepada pembelajaran sepanjang hayat (lifelong 2 learning). Selain itu, dibandingkan pembelajaran konvensional, m-Learning memungkinkan adanya lebih banyak kesempatan untuk kolaborasi secara ad hoc dan berinteraksi secara informal diantara pembelajar.
     Menurut Stevanus Wisnu Wijaya (2006) konsep m-learning itu harus merujuk pada dua hal berikut ini: 
  1. Konsep mobile learning difokuskan untuk menyediakan kelas pembelajaran maya yang memungkinkan interaksi antara guru dan siswa. Interaksi meliputi penyediaan materi ajar, ruang diskusi, penyampaian tugas dan pengumuman penilaian   
  2. Teknologi yang diadopsi sebaiknya efektif secara pedagogi dan dinilai sebagai sebuah pembaharuan. Selain itu teknologi yang dipilih sebaiknya mudah di akes dan tersedia dengan distrubusi yang merata di lingkungan siswa maupun guru.  

     sebagai sebuah model pembelajaran, m-learning tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan. 
dibawah ini dikemukakan kelebihan m-Learning dibandingkan dengan pembelajaran lain.
  1. Dapat digunakan dimana-pun pada waktu kapan-pun.
  2. Kebanyakan divais bergerak memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding harga PC desktop.
  3. Ukuran perangkat yang kecil dan ringan daripada PC desktop.
  4. Diperkirakan dapat mengikutsertakan lebih banyak pembelajar karena m- Learning memanfaatkan teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
   adapun yang menjadi kekurangannya adalah dikarenakan m-Learning memiliki keterbatasan-keterbatasan terutama dari sisi perangkat/media belajarnya. Keterbatasan perangkat bergerak antara lain sebagai berikut.
  1. Kemampuan prosesor,
  2. Kapasitas memori,
  3.  Layar tampilan,
  4. Catu daya, dan 
  5. Perangkat I/O
   Kekurangan m-Learning sendiri sebenarnya lambat laun akan dapat teratasi khususnya dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Kecepatan prosesor pada divais semakin lama semakin baik, sedangkan kapasitas memori terutama memori eksternal, saat ini semakin besar dan murah. Layar tampilan yang relatif kecil akan dapat teratasi dengan adanya kemampuan divais untuk menampilkan tampilan keluaran ke TV maupun ke proyektor.

gambar skema bentuk m-learning
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar