Mobile Learning untuk Pembelajaran
Mobile learning
didefinisikan oleh Clark Quinn[dalam Wijaya, 2006] sebagai : The intersection
of mobile computing and e-learning: accessible resources wherever you are,
strong search capabilities, rich interaction, powerful support for effective
learning, and performance-based assessment. E-Learning independent of location
in time or space. Merujuk dari definisi tersebut maka, m-learning adalah model
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pada konsep
pembelajaran tersebut m-learning membawa manfaat ketersediaan materi ajar yang
dapat di akses setiap saat dan visualisasi materi yang menarik. M-Learning
merupakan bagian dari electronic learning (e-Learning) sehingga, dengan
sendirinya, juga merupakan bagian dari distance learning (d-Learning)
tampilan mobile learning di layar handphone |
M-learning mampu terkoneksi ke peralatan lain (terutama komputer),
kemampuan menyajikan informasi pembelajaran dan kemampuan untuk merealisasikan
komunikasi bilateral antara pengajar dan pembelajar. M-Learning adalah
pembelajaran yang unik karena pembelajar dapat mengakses materi pembelajaran,
arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran, kapan-pun dan
dimana-pun.
Hal ini akan
meningkatkan perhatian pada materi pembelajaran, membuat pembelajaran menjadi
pervasif, dan dapat mendorong motivasi pembelajar kepada pembelajaran sepanjang
hayat (lifelong 2 learning). Selain itu, dibandingkan pembelajaran
konvensional, m-Learning memungkinkan adanya lebih banyak kesempatan untuk
kolaborasi secara ad hoc dan berinteraksi secara informal diantara pembelajar.
Menurut Stevanus Wisnu Wijaya
(2006) konsep m-learning itu harus merujuk pada dua hal berikut ini:
- Konsep mobile learning difokuskan untuk menyediakan kelas pembelajaran maya yang memungkinkan interaksi antara guru dan siswa. Interaksi meliputi penyediaan materi ajar, ruang diskusi, penyampaian tugas dan pengumuman penilaian
- Teknologi yang diadopsi sebaiknya efektif secara pedagogi dan dinilai sebagai sebuah pembaharuan. Selain itu teknologi yang dipilih sebaiknya mudah di akes dan tersedia dengan distrubusi yang merata di lingkungan siswa maupun guru.
sebagai sebuah model pembelajaran, m-learning tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan.
dibawah ini dikemukakan kelebihan
m-Learning dibandingkan dengan pembelajaran lain.
- Dapat digunakan dimana-pun pada waktu kapan-pun.
- Kebanyakan divais bergerak memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding harga PC desktop.
- Ukuran perangkat yang kecil dan ringan daripada PC desktop.
- Diperkirakan dapat mengikutsertakan lebih banyak pembelajar karena m- Learning memanfaatkan teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
adapun yang menjadi kekurangannya adalah dikarenakan
m-Learning memiliki keterbatasan-keterbatasan terutama dari sisi
perangkat/media belajarnya. Keterbatasan perangkat bergerak antara lain sebagai
berikut.
- Kemampuan prosesor,
- Kapasitas memori,
- Layar tampilan,
- Catu daya, dan
- Perangkat I/O
Kekurangan m-Learning
sendiri sebenarnya lambat laun akan dapat teratasi khususnya dengan
perkembangan teknologi yang semakin maju. Kecepatan prosesor pada divais
semakin lama semakin baik, sedangkan kapasitas memori terutama memori
eksternal, saat ini semakin besar dan murah. Layar tampilan yang relatif kecil
akan dapat teratasi dengan adanya kemampuan divais untuk menampilkan tampilan
keluaran ke TV maupun ke proyektor.
gambar skema bentuk m-learning |